Rabu, 09 Maret 2011

Menganut Profesionalisme, LPI Ingin Jadi Liga Tertinggi


Jika nantinya LPI memang jadi berafiliasi dengan PSSI, maka mereka menginginkan untuk jadi kompetisi dengan kasta tertinggi. Ini dikarenakan LPI sejalan dengan misi FIFA yaitu sepakbola mandiri dan tidak bergantung dengan bantuan pemerintah

Seperti diberitakan sebelumnya presiden FIFA Sepp Blatter dalam pertemuannya dengan Dubes RI Djoko Susilo dan Ketua KONI/KOI Rita Subowo kemarin di Swiss, meminta PSSI untuk membereskan persoalannya dengan LPI. Jika tidak maka sanksi FIFA akan menunggu Indonesia.

Ini artinya dalam kepengurusan yang baru nantinya terbentuk usai Kongres bulan depan, maka mereka harus bisa duduk bersama dengan LPI untuk mencari solusi terbaik. Maka sebelum hal itu dilakukan, LPI menegaskan jika mereka tetap pada pendirian semula, yaitu menjadi liga tertinggi di atas Indonesian Super League (ISL)

"LPI kan profesional sesuai dengan misi FIFA tidak boleh bergantung dengan dana pemerintah atau dana bantuan tahunan dari FIFA. Kita mau liga profesional dan mandiri menuju sepakbola industri, sepakbola yang tidak menggunakan duit rakyat," ujar juru bicara LPI Abi Hasantoso kepada detiksport, Rabu (9/3/2011) siang WIB.

"Resminya juga FIFA juga belum kasih surat, kita masih tunggu soal itu.. Buat kita LPI tak ada masalah jalan sendiri. Tidak bisa dipaksakan orang lain gabung dengan kita," sambungnya.

Lebih lanjut Abi menilai meski nantinya LPI dianggap "tidak sopan" dengan melangkahi ISL yang notabene diisi klub-klub yang lebih lama beredar, namun LPI tetap akan jalan terus. Sebabnya Abi menilai liga yang ada sekarang pun belum tentu lebih baik dari LPI.

"Ibaratnya LPI apel yang bagus, sementara yang lain sebagai apel yang busuk perbandingannya seperti itu. LPI maunya jadi liga tertinggi karena kompetisi kami tertinggi yang profesional. Sponsor kami juga elit dan mulai akan dikenal di Asia. TV juga banyak yang menyiarkan, ada tiga TV," tukas Abi lagi.

"Janganlah kami diteriakin 'kami orang baru mau melangkahi orang lama'. Harus ada kritik ke diri mereka sendiri dulu. LPI 'kan pemain-pemainnya bagus, ada marquee playrr. Yang lama tidak bisa juga bilang lebih hebat dari kita."

"Memang lima tahun sudah bagus, soal kualitas tim dan pemain tidak sama.kita tidak merendahkan yang lain Kalau ada yang lain ya bukan kita yang merendahkan," tuntasnya.

Terakhir Abi menegaskan bagi LPI yang terpenting adalah pengakan dari masyarakat bahwa LPI itu ada. Masalah PSSI akan mengakui LPI atau tidak, itu tinggal persoalan waktu saja.

"Yang penting mendapat pengakuan dari seluruh rakyat indonesia ini adalah liga profesional. Ini adalah cita-cita dari KSN (Kongres Sepakbola Nasional) kemarin. Pengakuan dari PSSI tinggal menunggu waktu," tuntasnya.|detik.com|

Tidak ada komentar:

Posting Komentar