Rabu, 05 Januari 2011

Syamsir Alam Siap Fokus Untuk Penarol


Syamsir Alam memulai tahun 2011 dengan harapan tinggi. Minggu (9/1) esok, Alam bersama Zainal Haq akan berangkat kembali ke Uruguay dengan tujuan bergabung ke Penarol, salah satu klub negara semifinalis Piala Dunia lalu itu, untuk bersiap menghadapi musim kompetisi.

Ditemui GOAL.com di Jakarta, Selasa petang, Alam dalam masa liburan usai memperkuat SAD Indonesia di Cuarta Division Uruguay sepanjang tahun lalu. Selama berlibur, Alam tidak melupakan program latihan fisik serta tidak lupa datang menyaksikan penampilan timnas Indonesia di AFF Suzuki Cup.

Alam mengungkapkan resolusi tahun barunya.

"Tahun ini saya ingin fokus bersama Penarol. Setibanya di sana saya akan berlatih mengembalikan kondisi fisik sebelum bersiap memulai kompetisi akhir Februari mendatang," ujar Alam.

"Setidaknya saya akan bergabung dengan skuad mereka di Cuarta Division. Jika memungkinkan dan pelatih puas dengan kualitas saya, bisa saja saya ditempatkan di tim cadangan atau malah tim inti mereka.

Penarol adalah klub paling sukses dalam sejarah persepakbolaan Uruguay. Klub yang bermarkas di Montevideo itu menjadi juara liga utama Uruguay musim lalu untuk melengkapi koleksi 37 gelar di kompetisi profesional setempat. Penarol juga lima kali menjuarai Copa Libertadores dan tiga kali juara Piala Interkontinental. Atas prestasi tersebut, Penarol dinobatkan IFFHS sebagai klub terbaik di benua Amerika Selatan sepanjang abad 20.

Penarol dikenal pernah melahirkan pemain legendaris Uruguay, seperti Alcides Ghiggia, Juan Alberto Schiaffino, serta ayah pemain terbaik Piala Dunia 2010 Diego Forlan, Pablo Forlan. Di kompetisi domestik, Penarol bersaing sengit dengan Nacional. Saking hebatnya perseteruan, laga derby kedua tim dijuluki Superclasico Montevideo.

"Lucunya, sebelum kepastian kontrak dengan Penarol saya pernah diwawancarai stasiun televisi setempat. Mereka bertanya tentang klub Uruguay mana yang saya suka, saya bilang Nacional," kata Alam.

"Nacional berbeda dengan Penarol. Nacional mengandalkan permainan teknik, sedangkan Penarol lebih mengutamakan kekuatan fisik."

"Beberapa hari kemudian, saya malah direkrut Penarol. Sambil bercanda Presiden mereka bilang, 'bukankah kemarin kamu bilang kamu lebih suka Nacional?' Saya cuma bisa tertawa."

Segera aktif memperkuat klub profesional pertamanya tidak membuat Alam lupa kepada tanah air. Banyak yang mendukung pemain 18 tahun ini agar memperkuat timnas Indonesia di SEA Games mendatang. Seleksi tim U-23 sendiri akan digelar pekan ini, namun Alam mengaku belum mendapat panggilan.

"Belum ada kontak dari Alfred Riedl soal itu," tukasnya.

"Kalaupun ada panggilan saya siap memperkuat timnas. Terserah bagaimana nanti PSSI mengaturnya dengan Penarol. Yang pasti, tentu saya ingin memperkuat timnas Indonesia."

Terakhir, Alam mengungkapkan keinginan untuk terus mengembangkan karier. Salah satu keuntungan yang diperoleh Alam dengan memperkuat klub luar negeri adalah jaringan mereka. Sebagai klub top di kawasan Amerika Latin, Penarol tentu sudah memiliki jaringan pemantau bakat yang menembus Eropa. Musim panas lalu, salah satu pemain muda Penarol, Gaston Ramirez, direkrut Bologna.

Jika memungkinkan, Alam pun ingin merumput di Eropa. Peluang itu sesungguhnya pernah terbuka di hadapan Alam akhir tahun lalu. Pemantau bakat sebuah klub top Inggris dan Portugal tertarik mengirim Alam menjalani uji coba. Keinginan tersebut disampaikan Cesar Payovich Perez, sayangnya kendala paspor menghalangi langkah tersebut.

"Saya ingin sekali, tapi bagaimana mungkin saya memperoleh paspor Eropa untuk mempermudahnya?" kisahnya.

"Cesar bilang, ayo urus paspor Eropa. Saya bilang tidak mungkin karena Indonesia tidak mengenal status dwi kewarganegaraan."

"Tidak bisa dipungkiri paspor Eropa sangat membantu perkembangan karier pemain sepakbola. Saya pernah mengobrol dengan seorang pemantau bakat, jika harus memilih antara pemain berkemampuan standar tapi memiliki paspor Eropa dan pemain hebat dengan paspor non-Eropa, mereka akan memilih yang pertama."

Alam dan Zainal akan menjalani kontrak selama setahun bersama Penarol. Perekrutan dua pemain muda Indonesia tersebut merupakan bagian dari kesepakatan kerja sama antara PSSI dan Penarol September lalu.

SAD Indonesia sendiri akan mengirimkan dua tim dengan kelompok usia yang berbeda untuk berkompetisi di Quinta dan Cuarta Division tahun ini. Seleksi pemain sudah dilakukan dalam beberapa bulan terakhir, tapi hasilnya belum diumumkan. Tim masa depan Indonesia ini akan diberangkatkan ke Uruguay pertengahan bulan ini.(goal.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar