Kamis, 10 Juni 2010

Sisa 280 Juta Alamat Domain Internet di Indonesia

Semakin pesatnya penggunaan internet membuat permintaan untuk pembuatan domain .com (dot com) di Indonesia semakin membengkak. Hingga kini tinggal tersisa 280 juta alamat domain.

"Permintaan alamat domain mengalami pertumbuhan rata-rata 8 Juta domain pertahunnya," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Tifatul Sembiring di sela-sela konferensi internasional mengenai kesiapan pemanfaatan IPv6 sebagai dampak krisis ketersediaan IPv4 di Hotel Padma Resor Kuta, Rabu (9/6/2010).

Diakuinya, sulit untuk membayangkan jika kehidupan manusia di masa mendatang tanpa internet karena itu pemanfaatan internet sudah menjadi kebutuhan manusia.
"Sekarang saja layanan internet di Indonesia melayani sekitar 45 juta pengguna dan jumlah ini akan terus naik diperkirakan mencapai 99 Juta dalam beberapa tahun ke depan," ucapnya.

Seiring perkembangan teknologi, internet memunculkan berbagai layanan dan aplikasi mendukung mobilitas serta ide kreatif layanan berbasis internet. Di antaranya untuk aplikasi solusi pendidikan melalui teknologi internet hingga soal lalu lintas dan transporatasi bisa memanfatkan layanan IPV6 yang berbasis informasi dan teknologi IT.

Dikatakan Tifatul, meningkatnya permintaan akan sumber daya namun tidak diimbangi persediaan yang memadai dimasa mendatang bakal mengancam kelangkaan alamat domain internet protokol (IP), yang jumlahnya terbatas.

"Jumlah alamat yang mampu didukung IPv4 hanya di atas 4 miliar alamat saja, jumlah ini jelas tidak sebanding dengan proyeksi kebutuhan IP dunia internet yang berkembang pesat," kata mantan Presiden PKS ini.

Karena itu, pemerintah menyambut positif respons para operator penyedia jasa layanan internet untuk membantu mengatasi krisis kelangkaan IPv4 menuju IPv6 secara bertahap.

"Penerapan IPv6 dapat menjaga kelangsungan usaha penyelenggara telekomunikasi dan memberi jasa internet yang berkualitas kepada masyarakat," tambah dia.

Indonesia yang menikmati laju pertumbuhan internet yang pesat dalam beberapa tahun terakhir harus mengantisipasi kelangkaan alamat domain. "Pemerintah menyiapkan infrastruktur telekomunikasi dan diproyeksikan mulai beroperasinya Palapa Ring pada akhir tahun 2010," imbuh dia.

Dengan dukungan saran infrastruktur tersebut diharapkan pula, bisa mendukung tercapainya target 10 ribu desa yang bisa mengakses internet dan ditingkatkan menjadi 10 ribu desa pintar hingga tahun 2014. Dengan demikian, ujar Tifatul, penerapan IPV6 cukup mendesak dilakukan sejak tahun 2008.

Lewat kegiatan ini bisa menghasilkan taskforce industri internet dari negara negara kawasan Asean dan negara kawasan Asia lainnya, dalam mengantisipasi kelangkaan alamat domain.

"Kegiatan ini bisa membawa misi promosi kesadaran stakehoder internet, membuka penelitian, program sumber daya internet, serta mendorong masyarakat untuk pengembangan penggunaan internet," katanya menegaskan.

Dalam konferensi tersebut dilahirkan deklarasi dari para operator jasa dan jaringan telekomunikasi serta pemangku kepentingn telekomunimkasi Indonesia. Mereka mendukung implementasi IPv6 secara menyeluruh di Indonesia secara bertahap guna menghasilkan manfaat maksimal untuk perkembangan internet.

Diharapkan implementasinya, secara bertahap bisa dilakukan lewat pelaksanaan migrasi IPv4 ke IPv6 sehingga bersama sama secara nasional Indonesia akan"IPv6 pada tahun 2013. (srn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar