Foto : Dedy Muliadi Halim
Pernahkah Anda menemukan suatu tempat yang indah, baik di daratan maupun di bawah air? Tidak banyak tempat yang demikian, Wakatobilah salah satunya. Sesuai namanya, Wakatobi diperoleh dari singkatan empat pulau utama di sana, yaitu Wangiwangi, Kalidupa, Tomia, dan Binongko. Sebagai salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Tenggara, Wakatobi boleh diakui keindahannya.
Begitu Anda tiba di Wakatobi ini, Anda akan menemuka pantai yang sangat indah berpasir putih diiringi dengan nyiur melambai dan sangat bersih. Gugusan kepulauan di sana memiliki keaslian alamnya, air laut yang tenang, udara yang segar, gua-gua bawah laut yang saling berdekatan satu sama lain.
Foto : Dedy Muliadi Halim
Dengan luas area sekitar 1.39 juta hektar, perairannya mempunyai konfigurasi mulai dari datar, melandai ke arah laut, dan bertubir curam. Ukurannya yang memanjang dari utara ke selatan, antara 05,15 derajat LS sepanjang kurang lebih 160 km, dan membentang dari barat ke timur antara 123,30 derajat sampai 124,15 derajat BT sepanjang kurang lebih 120 km.
Dengan memiliki 750 jenis terumbu karang, maka Wakatobi merupakan terumbu karang tunggal terbesar di dunia, Hamparan terumbu karang terbentang luas dengan topografi bawah laut yang kompleks seperti bentuk slope, flat, drop off, atoll dan underwater cave ditambah kekayaan biota laut yang beraneka ragam. Kedalaman lautnya bervariasi. Bagian terdalam mencapai 1.044 meter dengan dasar perairan berpasir dan berkarang. Ikan hias berwarna-warni tampak bermain-main di sela-sela terumbu karang yang eksotis.
Foto : Dedy Muliadi Halim
Keindahan bawah laut Wakatobi merupakan salah satu obyek wisata bawah laut yang sangat menarik di dunia, antara lain karena bentuk karang laut dan spesies ikan hias yang dimilikinya jauh lebih beragam dan unik. Hal itulah yang membuat Taman Nasional Wakatobi tidak pernah sepi dari para wisatawan.
Anda mau melihat ikan yang dikenal dengan nemo, atau lion fish dan clown fish, Anda akan menemukannya di bawah laut Wakatobi. Bahkan Paus putih kerap singgah di Wakatobi ketika belahan bumi lain membeku. Sebab di Wakatobi melimpah akan alga, udang, dan plankton.
Foto : Dedy Muliadi Halim
Jika Anda ingin menyelam, maka bulan April dan Desember adalah bulan yang paling baik untuk melakukan penyelaman karena cuacanya sangat bagus. Di samping menyelam dan snorkling di pantai juga disediakan khusus motor selam, tour snorkling dan penjelajahan di kepulauan di sana.
Menuju ke Wakatobi tidaklah sulit. Setiap hari maskapai penerbangan Ekspres Air melayani rute Jakarta–Makassar–Baubau-Wakatobi dan sebaliknya. Jika ingin melewati Kendari, Ibu Kota Provinsi Sultra, Anda bisa memilih Lion Air, Garuda Indonesia, Merpati Nusantara, Sriwijaya Air atau Batavia Air melalui rute Jakarta–Makassar–Kendari. Dari Kendari, dilanjutkan dengan pesawat Susi Air berkapasitas 12 tempat duduk.
Foto : Dedy Muliadi Halim
Jika Anda berangkat dari Kendari, maka ada beberapa alternatif perjalanan yaitu : Kendari ke kota Wanci, Ibukota Kabupaten Wakatobi dengan kapal kayu yang berangkat 3 kali seminggu dari pelabuhan Kendari dengan waktu tempuh (± 10 jam). Kendari ke Bau-Bau (Buton) via Raha (Muna) dengan kapal cepat regular setiap hari dua kali pemberangkatan dengan waktu tempuh (± 5 jam) kemudian dilanjutkan dengan naik kapal kayu ke Wanci dengan waktu tempuh (± 8 jam). Dapat juga dari Bau-Bau ke Lasalimu naik kendaraan roda empat selama dua jam, lalu naik kapal cepat lasalimu-Wanci selama (± 2 jam). Wanci merupakan pintu gerbang pertama memasuki kawasan Taman Nasional.
Sumber:http://vibizlife.com/travel_details.php?pg=travel&id=13953&sub=travel&awal=0&page=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar