Vuvuzela menjadi ikon di setiap tayangan Piala Dunia dengan suara khasnya yang mirip sarang lebah. Bagi yang menonton langsung di stadion, suara trompet khas Afrika Selatan itu begitu keras sehingga memicu gangguan pendengaran serius.
Sebuah badan amal untuk kesehatan pendengaran, Royal National Institute for Deaf People (RNID) memperingatkan hal itu karena Vuvuzela tak pernah absen dalam setiap pertandingan. Dikutip dari MedicineNet, Kamis (17/6/2010), RNID mengkhawatirkan risiko tinnitus yang bisa dialami para pendukung di lapangan.
Bagaimana tidak, suara tompet plastik ini bahkan melebihi suara sirine mobil ambulans. Jika dibunyikan persis di belakang tempat duduk, intensitasnya bisa mencapai 125 desibel. Sebagai pembanding, sirine ambulans berkekuatan 120 desibel sedangkan gergaji dan mesin pemotong rumput hanya sekitar 110 desibel.
Suaranya akan jauh lebih keras lagi saat laga berakhir, ketika seluruh pendukung (baik menang maupun kalah) berlomba-lomba meluapkan emosinya. Jika berlangsung terus menerus, hal ini bisa menyebabkan telinga berdengung. Bahkan jika tidak kuat, telinga bisa mengalami kerusakan permanen.
Spesialis audiologi senior dari RNID, Angela King menyarankan penonton di lapangan untuk menggunakan penutup telinga ketika berada di stadion, dan sesegera mungkin menyingkir saat laga berakhir. Sebab jika tidak, efek kebisingan bisa terakumulasi setiap kali menonton pertandingan.
"Suara di atas 85 desibel sudah bisa merusak pendengaran, sedangkan Vuvuzela menghasilkan suara 5 kali lebih tinggi dari batas aman untuk didengar. Oleh karenanya, jangan lepaskan penutup telinga ketika ada Vuvuzela di dekat Anda," saran Angela.
Gejala awal tinnitus ditandai dengan suara-suara berdengung, gemuruh atau mendesis di telinga hingga memicu sakit kepala. Suara-suara tersebut bisa muncul di salah satu telinga atau keduanya, dan bisa berlangsung sesaat maupun permanen tergantung pemicunya.
Sumber:http://health.detik.com/read/2010/06/17/180309/1380677/766/kerusakan-telinga-karena-vuvuzela-bisa-sangat-serius?993306755
Tidak ada komentar:
Posting Komentar