Liga Indonesia yang telah bergulir dari tahun 1994 telah memunculkan banyak pemain. Pemain – pemain yang kemudian menjadi andalan tim nasional muncul dari sini, begitu pula arus keluar masuk pemain asing yang menarik untuk diperhatikan.
Dari begitu banyaknya pemain asing yang didatangkan ternyata ada juga pemain – pemain asing yang pernah menjadi bintang dipentas dunia. Walau ketika bermain di Indonesia mereka, bisa dibilang sudah tidak dalam top performancenya, tapi kehadiran mereka membuat Liga Indonesia semakin menarik, karena kemampuan mereka belumlah habis.
Mantan striker timnas Argentina pada piala dunia 1974, 1978, dan 1982, Mario Kempes, didatangkan Pelita Jaya pada tahun 1996 untuk memperkuat lini depan mereka.
Mantan striker Valencia dan River Plate ini masih dapat membuktikan kemampuannya selama menjadi andalan Pelita, walau saat itu telah berusia 42 tahun. Sayang dia hanya bermain selama setahun.
Sebelumnya Pelita Jaya juga mendatangkan salah satu pemain yang dikenal dunia lewat tarian uniknya saat merayakan gol yaitu Roger Milla. Pemain asal Kamerun yang juga tercatat sebagai pemain tertua yang mencetak gol di Piala Dunia 1994 pada usia 42 tahun. Dia didatangkan pada tahun 1994. Bermain selama 2 musim di Pelita Jaya, dengan catatan 23 gol ( catatan wikipedia ).
Pemain yang bermain untuk Kamerun pada piala dunia 1982, 1990 dan 1994 setelah bermain untuk Pelita Jaya kemudian bergabung bersama Pupuk Samarinda selama 1 musim ( 1996-1997 ). Walau dalam usia 42 tahun namun saya pernah melihat rekaman video pertandingan perang bintang liga Dunhill, dan striker yang pernah bermain untuk AS Monaco ini masih tajam.
Rekan Roger Milla di timnas Kamerun, Emmannuell Maboang Kessack, juga didatangkan oleh Pelita Jaya pada tahun 1997 – 1998. Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang ini bermain untuk timnas kamerun pada piala dunia 1990 dan 1994.
Namun pemain dengan citarasa dunia yang pernah meraih sukses di Indonesia hanya ada satu. Dia adalah Pierre Djaka Njanka – Beyaka, kapten Arema Malang ini meraih gelar juara Liga Super Indonesia bersama Arema Malang musim kemarin. Didatangkan oleh Persija Jakarta pada tahun 2008, Pierre Njanka berhasil membuktikan ketangguhannya sebagai seorang pemain belakang walau usianya saat itu sudah 33 tahun.
Bek yang pernah bermain untuk RC Strasbourg ini pindah ke Arema Malang pada musim 2009/2010 dan disanalah dia berhasil ikut membawa Arema Malang meraih gelar juara ISL. Musim ini, pemain yang membela Kamerun pada piala dunia 1998 dan mencetak 1 gol saat melawan Austria, masih bergabung dengan Arema Malang.
Sampai saat ini empat pemain bercita rasa piala dunia inilah yang pernah meramaikan liga Indonesia. Menurut kabar jika deal terjadi, maka akan ada pemain lulusan piala dunia lainnya yang akan bermain di ISL. Dia adalah bek kiri Korea Utara, Ji Yun Nam, yang mencetak satu – satunya gol Korut di pentas Piala Dunia 2010. Sampai sejauh ini pemain April 25 ini masih dalam tahap negosiasi dengan Sriwijaya FC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar