Minggu, 10 April 2011

Bukan Mitos! Kurang Tidur Jadi Gendut


Sejak dulu kita sering mendengar nasehat dari orang banyak bahwa waktu tidur yang baik minimal adalah 6 hingga 8 jam. Ternyata penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 5 jam per hari memiliki peningkatan resiko 15% akan mengalami obesitas.

Mari kita simak pembahasannya!
Sebelum membahas mengenai hal tersebut, kita perlu mengetahui siapa sajakah yang kemungkinan besar mengalami kurang tidur? Ternyata sebuah studi menyatakan semakin banyak aktivitas dan semakin tinggi tingkat stress di dalam pekerjaan, waktu tidur seseorang akan menjadi semakin singkat bahkan cenderung menumpuk kekurangan waktu tidur di akhir pekan. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Hal ini disebabkan pengaruh fisiologis dan hormonal tubuh kita sendiri. Saat berada dalam tingkat stress yang tinggi, tubuh kita akan memproduksi hormon katekolamin dalam jumlah lebih banyak yang akan merangsang jantung bekerja lebih cepat dan kuat, napas menjadi lebih cepat, dan otot-otot menjadi lebih tegang. Akibatnya tentu akan menyulitkan bagi seseorang untuk tidur karena untuk terlelap kita harus merelaksasikan seluruh otot-otot tubuh.
Perubahan apa sajakan yang terjadi bila kita kurang tidur? Pertama kita akan membahas mengenai perubahan
metabolisme tubuh dan hormonal yang terjadi. Dalam keadaan normal, hormon leptin, hormon yang mengatur regulasi lemak tubuh dan rasa lapar dapat bekerja dengan baik.

Semakin banyak hormon leptin yang dihasilkan, semakin banyak jumlah pembakaran lemak yang terjadi dan rasa lapar akan menurun karena hambatan langsung di pusat lapar, hipotalamus. Pada saat tidur, terdapat kadar hormon melatonin yang tinggi. Hormon melatonin meningkatkan kadar hormon leptin meningkat. Hal ini membuat lebih banyak hormon leptin yang dihasilkan pada saat tidur.
Pada orang yang tidur kurang dari 6 jam sehari, kadar hormon leptin dan melatonin berkurang. Akibatnya, orang akan lebih gampang merasa lapar dan proses pembakaran lemak akan berkurang sehingga kita akan lebih gampang mengalami obesitas.
Sayangnya, orang yang sudah mengalami obesitas justru akan menjadi lebih sulit tidur. Hal ini disebabkan karena terjadinya sleep apnea, yaitu kelainan yang menyebabkan seseorang terbangun dari tidur karena kekurangan oksigen. Selain itu juga disebabkan oleh arthritis, yaitu kelainan karena nyeri sendi yang terjadi. Pada orang yang mengalami obesitas akan terjadi penigkatan beban pada tulang. Arthritis akan mengakibatkan rasa nyeri kronis sehingga akan menyebabkan lebih sulit tidur.
Tidak hanya kurang tidur yang dapat menyebakan penurunan jumlah hormon leptin. Diet pun juga mempengaruhi. Orang yang banyak mengkonsumsi makanan siap saji dan makanan dengan kadar garam tinggi memiliki hormon leptin lebih sedikit. Pada kasus kurang tidur juga terjadi perubahan psikis.

Orang yang kurang tidur akan mengalami penurunan kemampuan belajar dan penurunan daya konsentrasi dan daya memori. Hal ini akan menyebabkan semakin tingginya tingkat stress sehingga kadar hormon katekolamin. Tentu
saja akibatnya orang menjadi lebih sulit tidur, juga mengalami berbagai gangguan emosional seperti menjadi lebih gampang marah.
Saat akhir pekan, tingkat stress akan cenderung turun sehingga untuk terlelap menjadi lebih mudah. Di saat seperti inilah, umumnya terjadi pembayaran waktu defisit tidur.
Jadi, kesimpulannya hindarilah kebiasaan tidur kurang dari 6 jam setiap hari. Supaya tidak gendut!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar