Sabtu, 13 November 2010

Pisang Menghambat Virus AIDS

Michigan, Berbagai cara dilakukan peneliti agar bisa menghentikan penyebaran virus HIV AIDS. Ternyata buah pisang diduga kuat memegang peran kunci dalam perawatan baru melindungi diri dari virus AIDS.

Dalam percobaan di laboratorium, peneliti menemukan salah satu bahan yang terkandung di pisang yaitu BanLec memiliki potensi yang sama kuat dengan dua obat anti-HIV.

Peneliti percaya ini bisa digunakan sebagai terapi murah dan berpotensi menyelamatkan jutaan nyawa. Bahan BanLec yang terkandung tersebut adalah lectin, yaitu suatu bahan kimia alami yang terdapat dalam tumbuhan dan berguna untuk melawan infeksi.

Peneliti dari Amerika Serikat menemukan bahwa lectin yang terkandung dalam buah pisang dapat menghambat infeksi HIV dengan cara menghalangi masuknya virus ke dalam tubuh. BanLec bekerja pada protein amplop (envelope) yang membungkus bahan genetik dari HIV.

"Masalah yang selama ini terjadi pada beberapa obat HIV adalah kemampuan virus untuk bermutasi sehingga menjadi resisten (kebal). Tapi hal ini akan sulit terjadi jika ada kehadiran lektin," ujar ketua peneliti Michael Swason dari University of Michigan, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (17/3/2010).

Swason menambahkan lectin dapat mengikat gula yang ditemukan pada tempat berbeda dari envelope HIV-1 dan kemungkinan hal ini dapat membuat virus sulit untuk melakukan mutasi. Hasil penelitian ini akan dilaporkan dalam Journal of Biological Chemistry.

Berdasarkan percobaan di laboratorium peneliti mendapatkan BanLec bisa berfungsi sama efektifnya dengan dua obat anti-HIV yang saat ini masih digunakan yaitu T-20 dan maraviroc. Saat ini Swason dan tim sedang mengembangkan suatu proses untuk mengubah BanLec dan membuatnya agar cocok digunakan untuk pasien manusia.

Para peneliti percaya bahan ini bisa digunakan sendiri atau digunakan bersama-sama dengan obat anti-HIV. Bahkan obat ini diyakini akan cukup sukses dan potensial untuk menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia. Saat ini penyebaran infeksi HIV baru semakin meningkat dan diketahui belum semua pasien HIV bisa mendapatkan obat anti-HIV.

"HIV masih merajalela di Amerika Serikat dan bahkan di beberapa negara miskin hal ini terus menjadi masalah yang berkepanjangan. Karena HIV dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya," ujar Prof David Marvovits dari University of Michigan Medical School.

(Sumber: detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar