Selain rasanya yang manis dan menyegarkan, semangka juga gudang vitamin dan kaya antioksidan. Semangka juga tergolong sebagai buah yang menyehatkan, mampu menangkal kanker, dan meningkatkan libido.
Semangka dikenal sebagai penyejuk tubuh selagi cuaca panas, peluruh kencing (diuretik), antiradang, pelumas usus, dan penghilang dahaga. Pada pengobatan tradisional China, daging semangka digunakan untuk melawan penyakit summer heat, yaitu gejala penyakit yang ditandai dengan banyak berkeringat, rasa haus, suhu tubuh meningkat, warna urine jernih, diare, dan mudah marah.
Selain buahnya, biji semangka pun ada manfaatnya. Biji semangka berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik), menyehatkan ginjal, menyejukkan radang kandung kemih, dan melembabkan usus.
Semangka dikenal dengan beberapa nama. Di daerah Jawa, ia disebut semongka, watesan, dan ghuleng-ghuleng. Di Sumatera, ia dikenal dengan mandike, karamboja, kalambosa, atau kamandriki. Di Maluku, semangka disebut mendikai, sedangkan di Lampung lamuja. Semangka mempunyai nama asing Xi gua, watermelon, melon d'eau, atau wasserkurbis.
Semangka (Citrullus vulgaris Schrad) berasal dari famili Cucurbitaceae dan genus Citrullus. Buah ini berbentuk bola hingga bulat memanjang, dengan ukuran yang sangat bervariasi. Panjangnya 20-30 cm, diameter 15-20 cm, dan berat antara 4 kg dan 20 kg.
Kulit buahnya tebal dan berdaging, licin, serta memiliki warna bermacam-macam (hijau tua, kuning agak putih, atau hijau muda bergaris-garis putih). Daging buah warnanya merah, merah muda (pink), jingga (oranye), kuning, bahkan ada yang putih. Selain dimakan sebagai buah segar, semangka juga dapat diminum sebagai jus.
Biji semangka berbentuk memanjang, pipih, dengan warna hitam, putih, kuning, atau coklat kemerahan. Ada juga semangka yang tanpa biji. Sementara itu, biji semangka pun dapat diolah menjadi kuaci.
Gudang vitamin
Semangka mempunyai kandungan vitamin A yang cukup baik. Konsumsi 100 gram cukup untuk memenuhi 11,1 persen kebutuhan tubuh terhadap vitamin A. Selain itu, menurut The George Mateljan Foundation, kandungan vitamin C pada semangka termasuk dalam kategori excellent. Kombinasi dua vitamin tersebut membuat semangka dapat menjadi sumber antioksidan yang sangat baik.
Antioksidan sangat diperlukan tubuh untuk mengikat radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengoksidasi kolesterol jahat LDL, menyumbat pembuluh darah, dan berpotensi sebagai sumber penyakit jantung dan stroke.
Semangka juga kaya akan vitamin B kompleks yang sangat diperlukan untuk produksi energi. The George Mateljan Foundation menggolongkan kandungan vitamin B kompleks pada semangka dalam kategori very good. Kandungan airnya yang tinggi juga menyebabkan semangka merupakan buah yang dapat digunakan sebagai pelepas dahaga.
Semangka juga dapat digunakan untuk meningkatkan pembuangan air seni. Selain karena kandungan airnya yang tinggi, semangka mengandung komponen sitrulin dan arginin yang berperan dalam pembentukan urea di hati dari amonia dan CO2 sehingga dapat meningkatkan produksi urine.
Senyawa asam amino sitrulin pada semangka juga dapat membantu meningkatkan produksi nitrit oksida, yang berperan pada kemampuan ereksi pada pria. Sitrulin mudah diserap tubuh sehingga konsentrasi maksimum di dalam darah lebih mudah dicapai. Biji semangka juga mengandung senyawa aktif kukurbositrin yang dapat memacu kerja ginjal dan menjaga agar tekanan darah tetap normal.
Likopen cegah kanker
Warna merah pada semangka menandakan tingginya kadar likopen, salah satu komponen karotenoid seperti halnya betakaroten. Karena itu, makan semangka merah lebih disarankan daripada semangka kuning.
Dibandingkan dengan senyawa antioksidan lainnya (khususnya vitamin C dan E), kekuatan likopen semangka dalam memerangi radikal bebas jauh lebih ampuh. Kekuatannya sebagai antioksidan dua kali lipat dari betakaroten (provitamin A) dan sepuluh kali lipat dibandingkan vitamin E. Jadi, reaksi likopen sebagai antioksidan di dalam tubuh jauh di atas vitamin A, C, E, dan mineral lainnya.
Berbagai penelitian membuktikan bahwa likopen sangat bermanfaat untuk mencegah kanker, terutama kanker sel epitel, seperti kanker prostat, kanker paru, kanker kolon, kanker ovarium, dan kanker payudara. Hasil penelitian di Italia membuktikan bahwa konsumsi likopen dosis tinggi bisa menurunkan risiko terkena kanker perut dan usus.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Yale, AS, pada 473 pria menunjukkan fakta bahwa pria yang bebas kanker prostat memiliki lebih banyak likopen dalam darahnya dibanding mereka yang sakit. Penelitian yang sama juga pernah dilakukan oleh Universitas Harvard pada tahun 2002 yang membuktikan bahwa laki-laki yang mengonsumsi likopen dalam jumlah banyak memiliki risiko penyakit kanker lebih rendah, khususnya kanker prostat.
Sebuah studi di Iran seperti yang dilaporkan oleh Cook et al (1979) menunjukkan bahwa konsumsi likopen dapat mereduksi 39 persen kanker esofagus pada laki-laki. Helzlsouer et al (1996) melaporkan bahwa konsumsi likopen dapat mereduksi 7,4 persen risiko kanker rahim.
Likopen juga dilaporkan dapat mengatasi kanker lambung yang disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori. Kehadiran likopen sangat bermanfaat untuk menghambat oksidasi yang disebabkan oleh bakteri tersebut. Menurut Atanasova (1997), likopen juga dapat menghambat pembentukan N-nitrosamin yang dapat menyebabkan kanker lambung.
Selain itu, likopen juga dapat mempertahankan fungsi mental dan fisik para lansia. Setelah masuk ke dalam aliran darah, likopen akan menangkap radikal bebas pada sel-sel tua dan memperbaiki sel-sel yang telah mengalami kerusakan. Sebagai senyawa fitokimia, likopen tidak memiliki sifat toksik sehingga aman dikonsumsi tanpa menimbulkan efek samping.
Suatu percobaan yang dilakukan All India Institute of Sciences New Delhi pada 30 orang pria tidak subur berusia 23-45 tahun yang diberi 20 mg likopen dua kali sehari selama 3 bulan menunjukkan peningkatan jumlah sperma, perbaikan struktur sperma, dan peningkatan pergerakan sperma. Dari 30 responden tersebut, 6 di antaranya berhasil menghamili istrinya.
Dalam tubuh manusia, senyawa likopen disimpan dalam testis, kelenjar adrenal, dan prostat. Kandungan likopen pada semangka diperkirakan mencapai 4.100 mikrogram per 100 gram semangka.
Giovannucci (1999) melaporkan bahwa efektivitas likopen, baik pada semangka maupun buah-buahan lain yang berwarna merah, jauh lebih baik daripada suplemen likopen. Hal itu disebabkan adanya mekanisme sinergi dengan komponen-komponen lain pada buah-buahan, seperti vitamin A dan vitamin C. Omega-3 pada seafood juga akan meningkatkan efektivitas dari likopen itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar